Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula tumbuh memanjang keluar dengan menembus kulit biji. Selain itu juga terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks (proses perkecambahan fisiologis).
Dormansi merupakan kondisi dimana biji gagal untuk berkecambah yang dikarenakan faktor internal maupun eksternal yang tidak mendukung. Laju perkecambahan setiap biji pada tanaman tidaklah sama. Laju perkecambahan dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal adalah asam giberelin (GA) dan asam absisat (ABA). Sedangkan faktor eksternal adalah air,suhu, cahaya, kelembaban, dan zat-zat kimia lainnya. Selain itu, ketebalan kulit biji juga akan mempengaruhi laju perkecambahan pada tanaman. Oleh karena itu, kami melakukan berbagai perlakuan pada beberapa biji. Kami ingin mengetahui respons perkecambahan beberapa jenis biji terhadap faktor lingkungan seperti air dan zat kimia dan ingin mengetahui laju perkecambahan menurut ketebalan kulit biji.
Yang terjadi selama perkecambahan ahli fisiologi benih menyatakan
ada 4 tahap:
1. Hidrasi atau imbibisi, selama kedua periode tersebut, air masuk kedalam embrio dan membasahi protein dan koloid lain.
2. Pembentukan atau pengaktifan enzim, yang menyebabkan peningkatan aktifitas metabolik.
3. Pemanjangan sel radikel, diikuti munculnya radikel dari kuli biji (perkecambahan yang sebenarnya).
4. Pertumbuhan kecambah selanjutnya. Lapisan yang membungkus embrio, yaitu endosperma, kulit biji, dan kuli buah, dapat menganggu masuknya air dan oksigen. Lapisan itupun bertindak sebagai penghalang mekanis agar radikula tidak muncul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar