Senin, 24 September 2012

PENGAMATAN KARAKTERISTIK DAN TEKNIK BUDIDAYA JAMUR SHITAKE (Lentinus edodes)

Jamur Shitake
A.  Latar Belakang Masalah
Shiitake diambil dari kata Shii (pohon Shii) dan take (jamur) yakni tempat
ditemukannya  jamur ini pertama kali.  Jamur Shitake (Lentinus edodes)  disebut
juga jamur hitam dari hutan (Blackforest mushroom). Di negeri Cina, jamur ini
disebut  shianggu  dan di Jepang disebut  shitake.  Shitake yang disebut juga
“Chinese Black Mushroom” ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000
tahun yang silam di dataran Asia (Cook, 1989). Produksi jamur  Shitake secara
industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940-an.  Namun
budidaya secara tradisional  sudah dimulai sejak 900 tahun  yang silam di Cina.
Jamur ini merupakan makanan jamur utama nomor dua di dunia setelah jamur
kancing karena besarnya produksi dan nomor satu dari jamur yang dibudidayakan
di Jepang.  
Jamur shitake dikenal sebagai  rajanya jamur karena harga, nilai gizi, dan
khasiatnya memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Jamur ini mempunyai rasa yang
lezat, bau  yang  harum, dan  juga  memiliki khasiat obat. Jamur shitake bisa
memperbaiki stamina,  menambah kekebalan terhadap serangan selesma,
memperbaiki pencernaan, dan menurunkan tekanan darah. Jamur shitake
mempunyai kandungan kolesterol rendah dan dapat menggiatkan aksi pada tubuh
manusia yang menjurus ke arah anti-tumor dan anti-virus (Suhardiman, 1999).

selengkapnya download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar